MAKALAH MANIPULATIVE AND BODY BASED METHOD
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan terapi komplementer akhir-akhir ini
menjadi sorotan banyak negara. Pengobatan komplementer atau alternative menjadi
bagian penting dalam pelayanan kesehatan. Klien yang menggunakan terapi
komplementer memiliki beberapa alasan. Salah satu alasannya adalah filosofi
holistic pada terapi komplementer, yaitu adanya harmoni dalam diri dan promosi
kesehatan dalam terapi komplementer. Alasan lainnya karena klien terlibat untuk
pengambilan keputusan dalam pengobatan dan peningkatan kualitas hidup
dibandingkan sebelumnya (Widyatuti, 2008).
Terapi non farmakologis dapat digunakan sebagai
pelengkap untuk mendapatkan efek pengobatan farmakologis (obat anti hipertensi)
yang lebih baik (Dalimartha, 2008).
Masyarakat luas saat ini mulai beralih dari
pengobatan modern (Medis) ke pengobatan komplementer, meskipun pemgobatan
modern juga sangat popular di perbincangkan di kalangan masyarakat, sebagai
contoh banyak masyarakat yang memilih mengobatkan keluarga mereka yang patah
tulang ke pelayanan non medis (sangkal putung) dari pada mengobatkan ke Rumah
Sakit ahli tulang. Sakit adalah suatu alasan yang paling umum untuk mencari
pengobatan demi memperoleh kesembuhan. Hal ini dibuktikan di salah satu Negara
modern (Israel), dimana dalam subuah penelitian tentang penggunaan klinik
pengobatan komplementer untuk pengobatan nyeri.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa itu manipulative and body based method?
2.
Bagaimana sejarah manipulative
and body based method?
3.
Apa saja contoh terapi manipulative and body based
method?
4.
Apa saja indikasi manipulative and body based method?
5.
Apa saja kontraindikasi manipulative and body based
method?
6.
Apa saja manfaat manipulative
and body based method?
C. Tujuan
Pembahasan
Kami mengkaji pembahasan ini dengan tujuan sebagai berikut:
1.
Memahami apa itu manipulative and body based method
2.
Memahami bagaimana sejarah manipulative
and body based method
3.
Memahami pa saja contoh terapi manipulative and body
based method
4.
Memahami apa saja indikasi manipulative and body based
method
5.
Memahami apa saja kontraindikasi manipulative and body
based method
6.
Memahami apa
saja manfaat manipulative and body based method
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Manipulative
and body based method
Manipulative and body based methode yaitu terapi dengan cara memberikan perangsangan pada tubuh untuk
mengembalikan fungsi normal tubuh. Perangsangan dapat berupa sentuhan, tekanan,
maupun menggerakan anggota tubuh. Contoh terapi yaitu masase, akupresur, dan
yoga, (Zahrawani, 2010).
Merangsang atau menggerakan anggota tubuh untuk
mengembalikan fungsinya yang normal, misalnya
chiropractic, osteopathic manipulation,
dan pijat (massage). Juga termasuk gerak dan latihan pernafasan seperti
yoga, Alexander technique, pilates, teknik buteyko, eucapanic breathing.
B. Sejarah
Terapi manipulatif diketahui telah
berkembang di berbagai belahan dunia. Referensi historis paling awal tentang
praktik terapi manipulatif di Eropa dimulai pada 400 SM. Terapi manipulatif
pada awalnya merupakan andalan dari dua sistem perawatan kesehatan alternatif
terkemuka yaitu osteopati dan chiropractic, keduanya didirikan pada bagian
akhir abad ke-19 sebagai respons terhadap kekurangan obat allopathic. Dokter
medis dan osteopati lah yang pada awalnya berperan dalam memperkenalkan terapi
ini menjadi terapi fisik, sejak saat itu terapi fisik memberikan kontribusi
yang kuat dalam dunia kesehatan, sehingga memperkuat klaim profesi untuk
memiliki terapi manipulatif dalam lingkup praktiknya yang diatur secara hukum.
Terapi
komplementer memiliki banyak sejarah tentang penyembuhan secara tradisional dari
banyak
kebudayaan.
Perawatan
ala
Cina
dan
Ayurweda
kuno
termasuk
didalamnya
akupuntur, herbal, meditasi,
dan
pergerakan.
Terapi
komplementer
dikenal
dengan
terapi
tradisonal yang digabungkan dalam pengobatan
modern.
Komplementer
adalah
adalah
penggunaan terapi tradisonal
kedalam
pengobatan
modern.
Terapi komplementer
juga ada yang menyebutnya dengan pengobatan holistik. Pendapat ini didasari oleh
bentuk terapi yang memengaruhi individu secara menyeluruh yaitu sebuah
keharmonisan individu untuk mengintegrasikan pikiran, badan, dan jiwa dalam
kesatuan fungsi.
Pendapat
lain menyebutkan terapi komplementer sebagai sebuah domain luas dalam sumber
daya pengobatan yang meliputi sistem kesehatan, modalitas, praktik dan ditandai
dengan adanya teori dan keyakinan, dengan cara berbeda dari sistem pelayanan
kesehatan yang umum di masyarakat atau budaya yang ada.
Terapi komplementer
termasuk didalamnya seluruh praktik dan ide yang didefinisikan oleh pengguna
sebagai pencegahan atau pengobatan penyakit atau promosi
kesehatan
dan
kesejahteraan.
Fokus
terapi
memandang
manusia sebagai makhluk yang holistik (bio, psiko, sosial, dan spiritual).
Terapi komplementer adalah terapi yang digunakan secara bersama-sama
dengan
terapi
lain
dan
bukan
untuk
menggantikan terapi medis. Terapi komplementer dapat digunakan sebagai single
therapy ketika digunakan untuk meningkatkan kesehatan.
C. Contoh
terapi manipulative and body based method
a. Chiropractic
Bentuk
terapi manual yang berfokus pada hubungan antara struktur dan fungsi, khususnya
pada tulang belakang untuk mengurangi rasa sakit. Chiropracticberasal dar
bahasa yunani yaitu “cherio” dan “praktikos” yang berarti dilakukan dengan
tangan, (Dr. Eleanor Bull, 2007)
b. Massage
Terapi
dengan memanipulasi otot dan jaringan ikat untuk meningkatkan fungsi jaringan,
dan relaksasi.
Massage adalah
salah satu manipulasi sederhana yang pertama-tama ditemukan manusia untuk
mengusap bagian badan yang sakit. Meletakan tangan dengan lurus pada daerah
sakit atau mengusap dahi yang panas dari tubuh yang sakit, adalah permulaan
sikap atau gerak spontan yang menghasilkan efek enak, ( Sudarsini, 2015)
D. Indikasi
1. Chiropractic
1.
Osteoporosis
2.
Gejala neuropati (misalnya kehilangan sensasi atau
kekuatan pada satu atau lebih tungkai)
3.
Sebelumnya pernah operasi tulang belakang
4.
Stroke
5.
Gangguan pembuluh darah
2. Massage
1.
Meringankan rasa sakit, seperti yang disebabkan oleh
luka punggung, nyeri otot, fibromyalgia, dan kegelisahan
2.
Mengobati kelelahan, nyeri, mual, dan muntah pada
penderita kanker
3.
Membantu otak, saraf, dan perilaku bayi dengan berat
lahir rendah agar berkembang secara normal
4.
Menghilangkan sembelit kronis
5.
Mengontrol asma
E. Kontraindikasi
1.
Luka terbuka
Karena akan menyakitkan apabila
dipijat
2.
Luka bakar
3.
Adanya tumor
Dikhawatirkan sel-sel tumor akan
menyebar
4.
Orang yang memiliki
jumlah trombosit rendah atau kelainan darah (pijat dapat menyebabkan memar
apabila orang tsb mengalami gangguan pembekuan darah maka bisa terjadi
perdarahan internal)
5.
Demam tinggi
F. Manfaat
a.
Chiropractic
1.
Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Penelitian
menunjukkan bahwa orang yang melakukan terapi chiropractic secara teratur lebih
jarang mengalami pilek dan flu dan pun ketika mengalaminya tidak akan terlalu
parah.
2.
Membantu mengelola nyeri
Chiropractic
dapat membantu mengelola dan mengontrol rasa sakit serta memperkuat otot-otot
setelah mengalami cedera.
3.
Menghindari efek samping akibat penggunaan obat
Karena
didasarkan pada perawatan alami, chiropractic tidak memerlukan obat-obatan
kimia untuk menyembuhkan pasien. Penggunaan obat kimia sering memiliki efek
samping yang serius dan dapat menyebabkan masalah kesehatan lain.
4.
Mendapatkan penanganan kesehatan tepat waktu
Karena
chiropractic merupakan cara penanganan yang holistik, saat melakukan
pemeriksaan, seorang chiropractor mungkin menemukan kondisi atau penyakit yang
belum terdeteksi sebelumnya
b.
Massage
1.
Menghilangkan Stres
Pijatan
yang lembut dan menyeluruh pada tubuh Minasan yang kaku dan pegal bisa membuat
kita menjadi lebih rileks
2.
Melancarkan Sirkulasi Darah
Dengan
gerakan yang tepat, proses pemijatan pada tubuh akan membantu melancarkan
sirkulasi darah. Biasanya, saat kita merasa stres dan lelah, sirkulasi darah
akan terhambat.
3.
Memperbaiki Postur Tubuh
4.
Menurunkan Tekanan Darah
Body
massage membantu menjaga tekanan darah agar tetap normal
5.
Melemaskan Otot Kaku
Pemijatan akan membuat otot menjadi
lentur dan membuat tubuh terasa lebih segar.
6.
Mengurangi Ketegangan Kepala
Yaitu
dengan melancarkan peredaran darah, dengan demikian darah yang sampai di kepala
pun tidak terhambat
7.
Melancarkan Pernapasan
Dengan pemijatan yang tepat di area sekitar
dada dan tulang rusuk, napas pun menjadi lancar.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manipulative and body based methode yaitu terapi dengan cara memberikan perangsangan pada tubuh untuk
mengembalikan fungsi normal tubuh. Perangsangan dapat berupa sentuhan, tekanan,
maupun menggerakan anggota tubuh. Contoh terapi yaitu masase, akupresur, dan
yoga, (Zahrawani, 2010).
Terapi manipulatif diketahui telah
berkembang di berbagai belahan dunia. Referensi historis paling awal tentang
praktik terapi manipulatif di Eropa dimulai pada 400 SM. Terapi manipulatif
pada awalnya merupakan andalan dari dua sistem perawatan kesehatan alternatif
terkemuka yaitu osteopati dan chiropractic, keduanya didirikan pada bagian
akhir abad ke-19 sebagai respons terhadap kekurangan obat allopathic. Dokter
medis dan osteopati lah yang pada awalnya berperan dalam memperkenalkan terapi
ini menjadi terapi fisik, sejak saat itu terapi fisik memberikan kontribusi
yang kuat dalam dunia kesehatan, sehingga memperkuat klaim profesi untuk
memiliki terapi manipulatif dalam lingkup praktiknya yang diatur secara hukum.
B. Saran
Dengan ditulisnya
makalah ini, kami berharap setelah membaca makalah ini para pembaca
mampu mengetahui tentang terapi komplementer terutama manipulative and body
based method
DAFTAR
PUSTAKA
Bull,
Eleanor,. Grahan Archard. 2007. Simple
guide : Nyeri punggung. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Sudarsini.
2015. Teori dan praktek massage untuk
kesegaran jasmani. Malang: Penerbit gunung samudra.
FOLLOW my instagram click
Comments
Post a Comment